Tradisi pasar bandeng di kota Gresik.
kemeriahan Malam pasar bandeng setiap malam ke 29 bulan ramadhan
Kabupaten Gresik setiap tahunnya memiliki tradisi khas yang selalu dilestarikan oleh penduduk Gresik. Yaitu tradisi yang tidak sekedar hanya melestarikan tradisi tetapi juga berdampak pada kemajuan perekonomian kabupaten gresik, tradisi itu yaitu Tradisi pasar bandeng yang selalu ramai diadakan di kota Gresik. Tradisi ini merupakan tradisi yang dilakukan untuk menyambut hari raya idul fitri dan dilakukan pada dua malam terakhir sebelum malam takbiran atau pada malam ke 29 atau di gresik sebagai malam “songolikur” dengan tujuan untuk menyambut malam takbiran atau untuk memeriahkan hari kemenangan agama islam (hari raya idul fitri).
Motif & latar belakang diadakannya Pasar bandeng ada 3 hal. Antara lain :
- Dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan mereka dalam menjalankan ibadah puasa. Dan diakhiri dengan liburan untuk berbelanja kebutuhan hari raya.
- Menunjukkan kepawaian penduduk gresik khususnya pesisir dalam bidang pertambakan ikan bandeng mengingat letak georgafis Kabupaten Gresik berada di daerah pesisir pantai utara yang sangat panjang yang begitu menguntungkan, karena letaknya yang cocok untuk budidaya tambak. apabila kita menyusuri jalur pantura dari Gresik hingga Lamongan, sejauh mata memandang tampak deretan tambak ikan bandeng dan juga udang
- Selain itu juga untuk mengingat adat dan melestarikan budaya agar tidak hilang digerogoti waktu karena tradisi ini merupakan warisan dari Sunan Giri yang selalu diselenggarakan warga Gresik.
Hingga pada hari ini tradisi dan kemeriahan pasar bandeng tidak pernah sepi. Tidak hanya masyarakat Gresik saja yang ikut serta memeriahkan tapi juga dari berbagai kota yang berdekatan dengan kota Gresik terutama Sidoarjo, Surabaya, Lamongan, dan Mojokerto serta daerah yang lainnya yang selalu datang berbondong bondong melihat dan campur aduk dalam pasar bandeng.
Sejarah Pasar Bandeng.
Pasar bandeng Gresik ini merupakan tradisi turun temurun dan merupakan warisan yang dipelopori oleh Walisongo yang sampai sekarang masih dilakukan dan dilestarikan oleh masyarakat setempat. Tradisi pasar bandeng kota Gresik ini pertama kalinya dilakukan oleh Sunan Giri yang bertujuan untuk menggangkat perekonomian rakyat setempat dengan melihat wilayah kota Gresik yang bagus untuk pertambakan.
Pada zaman dahulu masyarakat masih belum terbantu perekonomiannya, masih kekurangan makanan, belum mengenal adanya hal – hal seperti perdagangan, mungkin ada sebagaian namun masih belum stabil. Oleh karena itu Kira –kira pada abad ke 15 Sunan Giri membantu perekonomian masyarakat setempat dengan cara mengolah dan memasarkan hasil bumi. Dengan itu berubahlah kehidupan masyarakat Gresik, mereka jadi mengenal tentang perekonomian yang menguntungkan banyak pihak. Dengan adanya hal itu juga masyarakat jadi lebih bersemangat dan tekun dalam pekerjaannya.
Selama ini pasar bandeng sudah disebarkan melalui media dan duta wisata. Dan mulai intensif dalam promosian pasar bandeng di dunia. Bagi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan ini, jangan perna berhenti hingga terkenal sampai keluar negeri. Di jatim, Gresik termasuk wilayahnya yang kurang subur untuk bercocok tanam.oleh karena itu perlu adanya pengembangan dalam pertambakan dan pasar bandeng Gresik ini yang cocok sebagai solusi.
para penjual ikan bandeng di pasar bandeng gresik
Hal yang membedakan dengan pasar – pasar ang ada di Gresik lainnya
Beberapa hal yang membedakan adalah waktu pelaksanaan, tempat dan banyaknya minat masyarakat dan adanya pelelangan besar- besaran. Namun sama – sama mendatangkan keuntungan bagi daerah Gresik itu sendiri. Dengan adanya kegiatan seperti ini maka pendapatan pun bertambah dan penghasilan serta kehidupan masyarakat dapat terbantukan. Dan dalam hal bersosialisasi dapat menjalin hubungan pertemanan.
Pasar bandeng bukanlah pasar ikan biasa. Pasar bandeng pada dasarnya memiliki memiliki ciri khas yang selalu sayang jika dilewatkan. Tidak jarang pula banyak tokoh tokoh gresik untuk hadir dan mengikuti acara “lelang Bandeng”. Pasar bandeng juga memiliki keistimewaan lain yaitu Ikan bandeng di tempat ini berbeda dengan ikan bandeng yang ada di pasaran. Khusus untuk acara ini, kita dapat merasakan bandeng yang guri, tidak bau tanah dan juga besar. Bahkan ada kebiasaan orang kaya atau berduit yang senang berburu bandeng besar serta bermutu terbaik.
Harga bandeng disini begitu bervariasi tergantung pintar- pintarnya kita menawar serta berat bandeng dan kualitasnya. Untuk bandeng yang masuk kategori bagus harganya mencapai Rp 30.000 hingga Rp 45.000 per-ekor. Hingga ukuran super yang memiliki berat 9 Kg yang melebihi besar anak usia balita.
Adanya pasar bandeng dengan menjual berbagai macam kebutuhan lebaran yang serba banyak tampaknya tidak membuat resah masyarakat karena hampir semuanya dapat ditemukan dimana- mana khususnya disini. Pasar bandeng ini selalu di adakan di kota Gresik, selalu di kota Gresik dan dilakukan sejak dahulu kala. Pelelangan dilakukan seperti bandeng konser, yang terberat dan terbesar akan mendapatkan hadiah jutaan rupiah. dengan begini para petambak bandeng terus bisa membudidayakan tambak bandengnya. Dan di sisi lain,masyarakat gresik bisa menikmati hasil bumi kekayaan daerahnya.
bapak wakil gubernur (gus Ipul) tengah membeli ikan bandeng ketika pasar bandeng di gresik.
Kesimpulan
Tradisi pasar bandeng merupakan warisan Budaya dan juga telah menjadi Icon kabupaten gresik. Tradisi ini tidak hanya sekedar melestarikan tradisi walisongo dalam hal ini ajaran dari sunan Giri tetapi juga bermanfaat pada perekonomian warga gresik. Ketika pasar bandeng ini di gelar masyarakat dari seluruh gresik berkumpul dan juga masyarakat dari luar gresik yang berdampak pada perputaran roda perekonomian penduduk pesisir yang mayoritas petani tambak dan pedagang.
Selain itu dukungan dan peran kabupaten gresik selalu mendukung acara ini juga berdampak dengan semakin semaraknya acara setahun sekali ini. Dengan adanya hadiah bagi pemilik bandeng terberat dan terbesar akan memotifasi warga untuk lebih giat dalam membudidayakan ikan bandeng yang menjadi icon gresik. Sehingga tradisi semacam ini tidak hanya untuk melestarikan budaya tapi sangat berdampak pada perekonomian warga oleh karena itu sayang jika tradisi ini punah.
By : Muhammad Basofi Ilyas